Karya: AlfinN
( Episentrum )
kita bersetubuh kembali
dengan ikhlas di hadapan puisi
keringat yang terjun itu membentuk sebuah diksi
sedang nafasmu kini berupa adiksi
-
"maaf kita adalah kontradiksi, je" ucapmu memecah hening
"yap, jelas sekali karena sebelum hatimu mati, kau tidak akan pernah bisa membuka hati, sa" sergahku
senyummu terlukis pada dinding dengan rapi
lampu tidur itu kini bewarna pelangi
matamu membuatku bersemangat
untuk menjumpai astana nun jauh di sana
-
kita bersetubuh kembali
dengan cinta yang tak seorang diri
namun berdiri sendiri
dengan ribuan kata
di kepala penyair jalang
aku buat ini begitu rapi, sayang
tanpa ejakulasi dini
tapi akan aku pastikan dinginnya puisi ini membuatmu merasakan mati yang berkali-kali
-
"bukankah kita selalu berusaha untuk mengejar seseorang yang juga sedang mengejar orang lain, sa?" tanyaku
"selalu begitu, je" jawabmu
ah, terkutuklah para penyair dengan segala metaforanya!
(Penutup bag.1, Episode 6 Daun Jatuh)
Maret, 2022
Tags:
Puisi