Karya: AlfinN
Di sudut kamar itu
bayangmu masih bersemayam
menyemai butiran ingatan
senyummu yang bulan sabit masih merekah di hutan kepalaku
matamu yang purnama masi senantiasa menjadi balerina di butiran kenang yang kita cipta
seutuhmu masih dan masih
meski sekarang sudah tidak utuh
aku memelukmu
dan aku pikir aku sudah memelukmu cukup kuat untuk menahan kepergianmu
tapi kenyataan lagi dan lagi enggan bersahabat
–
aku sadar kemudian
sebelum kepergianmu kau menggapai telingaku seakan ingin membisikkan kidung berjuta elegi atau malah nyanyian yang begitu romantis—
kenang terakhir itu masih merupa tanda tanya
sebab sebelum suara itu keluar
napas dan jiwamu lebih dahulu keluar dari setubuhmu;
selamat jalan, sayang
aku mencintaimu
dan selalu
berkepanjangan.
Oktober, 2023
Tags:
Puisi
🥀🥀🥀
BalasHapus❤️🩹❤️🩹
BalasHapus