Amatir dan puisi lainnya
Karya: Weliya Alfin Robeth
Amatir
Sekelumit niat dingin menenun huruf 'nun'
Nun jauh langkah berlari
Nun jauh pula tujuan itu
Nun jauh kau pergi
Nun jauh pula aku angkat kaki
seperti para prof meneliti atom dan
dahaga kimia yang bercinta
diujung pekat hatimu tersimpan segitiga malu
Nun itu semua adalah:
Pecahan cermin dalam labirin Ke-amatiran
2023
Semangka
aku tertegun,
semangka telah tecabuk dan membeku terpental berkali-kali
sekali lagi, aku tertegun
buah itu habis
dijamah tubuh buas
memanas dingin
penuh luka
;ditangan pendo'a
2023
Baca Juga: Bunga Lili
Nun jauh langkah berlari
Nun jauh pula tujuan itu
Nun jauh kau pergi
Nun jauh pula aku angkat kaki
seperti para prof meneliti atom dan
dahaga kimia yang bercinta
diujung pekat hatimu tersimpan segitiga malu
Nun itu semua adalah:
Pecahan cermin dalam labirin Ke-amatiran
2023
Semangka
aku tertegun,
semangka telah tecabuk dan membeku terpental berkali-kali
sekali lagi, aku tertegun
buah itu habis
dijamah tubuh buas
memanas dingin
penuh luka
;ditangan pendo'a
2023
Baca Juga: Bunga Lili
Kegelisahan
Satu malam saat derap kalimatku tak lagi terbaca Aku menitikkan jemari di belakang kepala
Meraba lukisan hangat berduka
Hilang gemuruh pada dada
Terbayang bayar matamu
Perlahan memanas luka, dan Membingkai riwayat lara
Pada fragmen sejarah
Merah darah
Saat semuanya usai
Aku coba membacanya,
dengan penuh sungguh
sungguh,
2023
Hujan Kata
saat menjelang sore, di hadapan layar kaca mataku tak henti-henti menerpa berita kata
dan tiba-tiba;
aku teringat pada katamu tentang kalimat yang kita cintai atau hanya kau cintai, tidak aku
kalimat panjang, namun kisahnya usai di saat kau temukan kalimat lain
saat itu,
iya, sejak aku menjadi hujan kata-kata
2023
Tags:
Puisi